Saturday, 28 May 2016

Biografi : Butet Manurung

Saur Marlina Manurung, atau lebih dikenal dengan Butet Manurung, lahir pada 21 Februari 1972 di Jakarta. Sejak 1999 ia memutuskan menjadi relawan pendidikan WARSI, salah satu LSM di bidang konservasi, dan keluar dari pekerjaan lamanya sebagai pemandu wisata di Taman Nasional Ujung Kulon, dengan alasan sederhana yaitu bosan. Setelah 4 tahun menjadi relawan pendidikan di bawah naungan WARSI butet memutuskan untuk keluar dan berjuang sendiri, sejak saat itu ia dikenal sebagai pendiri dan ‘ibu guru’ dari ‘Sokola Rimba’.
Sokola rimba sendiri merupakan suatu sekolah yang ia bangun untuk Suku Anak Dalam (orang rimba) di Taman Nasional Bukit Duabelas (TNBD), Jambi. Sekolah ini tidak begitu saja di bangun, Butet manurung harus keluar masuk hutan untuk mempelajari kehidupan sosial dan juga mendapatkan kepercayaan orang-orang suku anak dalam. Suku anak dalam termasuk suku yang tertutup dari dunia luar, mereka menolak pendidikan karena di anggap bukan budaya mereka, hal ini lah yang menyebabkan mereka tidak dapat membaca dan menulis, dan akhirnya menyebabkan mereka mudah sekali dibodohi oleh orang-orang luar yang datang ke daerah mereka.
Setelah kurang lebih 8 bulan, pada bulan Mei tahun 2000 ia dapat membuat sebuah sekolah sederhana yang dibangun dari batang kayu dana dedaunan. Sekolah ini tidak permanen, karena di sesuaikan dengan kehidupan orang rimba yang bersifat nomaden. Di sekolah ini Butet tidak hanya mengajari orang rimba belajar calistung saja namun juga life skill, pengetahun dunia luar, dan juga pengenalan organisasi. Perjuangan butet juga tidak sampai disitu saja, ia juga membangun sekolah alternatif di Jambi, Aceh, Makassar, Bulukumba (Sulawesi), Flores, Pulau Besar dan Gunung Egon, Halmahera, Klaten, Bantul, dan Kampung Dukuh (Garut).
      Hasil dari kebosanannya yang produktif, butet sudah mendapatkan berbagai penghargaan diantaranya, Man and Biosfer Award 2001, Woman of the Year bidang pendidikan AnTV 2004, Hero of Asia Award by Time Magazine 2004, Kartini Indonesia Award 2005, Ashoka Award 2005, Ashoka Fellow 2006, dan Young Global Leader Honorees 2009.


Thursday, 26 May 2016

Sundanese Alphabet : Kaganga

These day Indonesian using alphabet to write. But in the past, before Dutch invasion, they're using their own local script. Like Indonesia local language, they have many local script like Javanese script, Balinese script, Batak script, Sundanese script, and many more. And what I want to tell you now is Sundanese alphabet or Sundanese script or Sundanese Kaganga script or aksara Sunda baku in Indonesia.

Sundanese Kaganga script is modern Sundanese script that made in 1997, based to ancient Sundanese script called Kuna that used by ancient Sundanese between 14th and 18th century. This script also made on purpose to conserve ancient Sundanese script with more easy and simple script. Name Kaganga itself originated from three first letter on this script.

Unlike other script, this script almost can write anything. And now I would like to tell you the Sundanese Kaganga script so you can write your name, address, diary, or anything with this script.

1.     The Alphabet
Like regular alphabet, this script has A-Z and several new letter.


consonants


vowel


2.     The Diacritics (rarangken)
Rarangken is some sign that can change alphabet vocal sound.


rarangken


3.     The Number
Just a regular number in a script.

number

So now you can write anything with this script. Ok lets try it...

First let's try with Sundanese




And then English



Ok, that's all my post about Sundanese Kaganga script. I hope it can help you :)


many thanks to:
http://sabilulungan.org/aksara/
http://www.omniglot.com/writing/sundanese.php
https://en.wikipedia.org/wiki/Sundanese_alphabet
Jafunisu




Ulasan : The Jungle Book

The Jungle Book, merupakan adaptasi dari sebuah cerita anak-anak karya Ruyard kipling dengan judul yang sama. Karya  yang disutradarai oleh Jon Favreau dengan penulis naskah Justin Marks ini,  rilis di Indonesia pada tanggal 8 April 2016. Film ini juga dibintangi oleh Neel Sehti sebagai pemeran utama dan Bill Murray, Ben Kingsley, Idris Elba, Lupita Nyong'o, Scarlett Johansson, Giancarlo Esposito and Christopher Walken sebagai pengisi suara. Film ini pernah dirilis pada tahun 1967 dalam bentuk animasi, pada 2016 dibuat kembali dalam bentuk live-action animated film oleh rumah produksi yang sama, yaitu Walt Disney Picture.
Film ini bercerita tentang seorang anak laki-laki bernama Mowgli (Neel Sehti) yang dibesarkan di sebuah kawanan serigala. Namun ia merasa berbeda dari serigala lainnya karena ia tidak berfikir dan bertingkah seperti seekor serigala. Pada suatu hari, saat musim kemarau panjang, dan semua sumber air mongering, semua binatang berkumpul di batu perdamaian untuk minum. Begitu juga Mowgli dan kawanan serigalanya. Namun hari itu menjadi hari terakhir Mowgli berada di dalam kawanan serigalanya. Ia memutuskan untuk keluar dari kawananya setelah Shere Khan berjaji akan membunuhnya dan orang-orang yang melindunginya setelah musim hujan tiba. Dibantu oleh temannya yang seekor macan kumbang bernama Bageera, Mowgli memulai perjalanannya mencari kawanan baru. Dan Bageera berencana membawa Mowgli menuju kawanan manusia.
Pada saat perjalanan melewati savana Mowgli terpisah dari Bageera karena Shere Khan hampir memangsanya. Untunglah Mowgli dapat selamat dari Shere Khan dengan bantuan kawanan kerbau. Dari sinilah petualangan Mowgli dimulai. Mowgli melewati hutan sendirian dan hampir menjadi santapan ular bernama Kaa. Meski akhirnya ia diselamatkan oleh seekor beruang bernama Baloo, namun Mowgli masih belum bisa meninggalkan hutan karena perjanjiannya bersama Baloo untuk mengambilkannya madu di sebuah tebing hingga musim dingin tiba. Ia juga kembali bertemu dengan Bageera, membantu kawanan gajar, dan diculik oleh orang utan bernama raja Louie. Dan pada saat diculik itulah Mowgli mengetahui kalau Akela, ketua kawanan serigalanya dibunuh oleh Shere Khan karena dirinya. Mowgli sangat sedih sekaligus marah kepada Shere Khan, ia juga kecewa pada Bageera yang tidak memberi tahunya tentang Akela.
Mowgli berencana untuk balas dendam. Dibantu dengan obor yang ia bawa dari desa dekat hutan, Mowgli siap melawan Shere Khan. Mowgli melawan Shere Khan di batu perdamaian. Setelah sampai disana, Mowgli memutuskan untuk membuang obornya, karena para binatang ketakutan melihatnya membawa obor dan telah membuat hutan terbakar. Mowgli memutuskan melawan Shere Khan sendiri didalam hutan yang terbakar. Dan akhirnya Mowgli dapat mengalahkan Shere Khan dengan ‘trik’nya. Hutan yang terbakar juga dapat ia padamkan dengan bantuan para gajah. Dan pada akhirnya Mowgli kembali ke kawanan serigalanya bersama Baloo dan Bageera. Ia juga menemukan jati dirinya sebagai seorang manusia yang dapat melakukan ‘trik’ yang tidak dapat teman-temannya lakukan.
Film yang berdurasi 105 menit ini memiliki virsualisasi yang terlihat sangat hidup dan nyata.  Petualangan dan aksi Mowgli bersama kawan-kawannya juga menjadi lebih terasa.  Meskipun beberapa binatang dibuat lebih besar dari aslinya, seperi raja louie yang dibuat sepuluh kali ukuran orang utan asli, namun semua binatang yang ada dalam film benar-benar ada di dunia nyata. Bahasa yang digunakan juga sangat sopan dan cerita yang dibawakan tergolong cocok untuk semua usia karena menceritakan tentang pertemanan, keluarga, dan pencarian jati diri Mowgli.
Film ini sangat menarik untuk di tonton terutama dikalangan anak-anak. Film ini juga cocok untuk mengisi waktu luang bersama keluarga. Karena selain memberikan hiburan film ini juga dapat menjadi sarana edukasi untuk pengenalan jenis binatang kepada anak-anak.


Friday, 25 March 2016

Basic Tools Before You Use Watercolour


Watercolour is some kind of art tool. It can be use for colouring your sketch. You know it's fun to use watercolour, but quite tricky to use it too. And if you want to use watercolour you need basic tools, and here it is:

1.     Watercolour
Watercolour is some kind of water based paint, but it's different from acrylic. Acrylic is a paint that more similar with oil paint but water based. It's just can removed with water when it's still wet. But watercolour blend really well with water, it can give you transparent colour if you add more water to it. There is 2 kind of watercolour, tube watercolour and pan watercolour.
tube watercolours and pan watercolours

2.     Brush
I recommend brush with pointed end if you use aquarelle technique (add much water to watercolour). And flat brush when you use poster technique (use watercolour without water added).
pointed end brush and flat brush

3.     Water
Water can be use to make your watercolour has more soft colour, or to clean your brush.
4.     Palette
Palette is a plate with many sunken on it. It's commonly use for paint.

plastic palette
5.     Paper
Watercolour need a media that can absorb water, that’s why paper is commonly used. There is special paper for watercolour, it’s more thick than regular paper, slow in absorbing water, and it's wouldn’t damaged if you use too much water.
watercolour paper
6.     Pencil
Pencil commonly use for sketching because it’s easy to use and you can erase it.

And that’s all basic tools for using watercolour, last things you need is your creativity and bravery.
Happy painting!


Wednesday, 23 March 2016

Biografi : Malala Yousafzai

Malala Yousafzai, merupakan aktifis hak perempuan yang lahir pada 12 Juli 1997, di Pakistan. Darah aktifis telah mengalir di dalam tubuhnya, ayahnya Ziauddin Yousafai yang juga seorang aktifis pendidikan telah mengubah Malala kecil yang bercita-cita menjadi dokter menjadi seorang aktivis hak perempuan yang sangat gencar. Keteguhannya membela hak pendidikan untuk kaum hawa dimulai dengan pernyataan "Berani-beraninya Taliban merampas hak saya atas pendidikan!" didepan media pada tahun 2008. Pada tahun 2009 Malala dipercaya oleh BBC untuk membuat sebuah catatan harian tentang kehidupannya dibawah terror Taliban, yang dimuat di laman BBC berbahasa Urdu. Catatan harian ini diterbitkan setiap hari, dengan nama penulis yang disamarkan menjadi Gul Makai.
Tiga tahun berselang pada tanggal 9 Oktober 2012 semangat Malala untuk belajar, dan membela hak teman temannya untuk belajar berujung pada tembakan di kepala serta leher Malala. Malala langsung dilarikan ke rumah sakit Peshawar, Pakistan untuk mengeluarkan peluru yang bersarang di tubuhnya, setelah itu ia dilarikan ke Rumah Sakit Queen Elisabeth di Brimingham, Inggris. Setelah 6 bulan perawatan intensif, Malala sudah dapat beraktifitas dan melanjutkan kembali sekolahnya di Birmingham, ia juga tinggal bersama keluarganya di Inggris.
Dan pada 12 Juli 2013, bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang keenam belas, Malala berpidato di Forum Majelis Kaum Muda di Markas Besar PBB, New York, Amerika Serikat. Inti pidatonya berbicara mengenai hak-hak (anak) perempuan untuk bersekolah, perlawanan terhadap terorisme dan kebodohan. Salah satu kalimatnya yang terkenal adalah, dengan “satu anak, satu guru, satu buku, satu pena, bisa mengubah dunia.” Selesai pidato semua orang, termasuk Sekretaris Jenderan PBB, Ban Ki-moon melakukan standing ovation untuk Malala. PBB menetapkan tanggal 12 Juli sebagai “Hari Malala,” untuk memperingati hari hak-hak perempuan memperoleh pendidikan yang sama dengan siapa pun.
Pada usianya yang ke 17 tahun tepatnya tanggal 10 Oktober 2014 Malala mendapatkan hadiah Nobel di bidang perdamaian bersama dengan Kailash Satyarthi(60) dari India. Malala juga dinobatkan sebagai peraih penghargaan nobel termuda untuk segala kategori sepanjang sejarah.